Menurut catatan,sekitar seabad lalu,orang-orang Thailand
berhasil menemukan jagoan baru yang disebut king’s chicken. Ayam ini punya
gerakan cepat,pukulan yang mematikan dan saat bertarung otaknya jalan. Para
penyabung ayam dari Cina
menyebut ayam ini : leung hang qhao. Kalau di negeri
sendiri,ia dikenal sebagai ayam bangkok.
Asal tahu saja,jagoan baru itu sukses menumbangkan hampir
semua ayam domestik di Cina. Inilah yang mendorong orang-orang di Cina
menjelajahi hutan hanya untuk mencari ayam asli yang akan disilangkan dengan
ayam bangkok tadi. Harapannya,ayam silangan ini sanggup menumbangkan
keperkasaan jago dari Thailand itu.
Konon,pada era enam puluhan di Laos nongol sebuah strain
baru ayam aduan yang sanggup menyaingi kedigdayaan ayam bangkok. Namun setelah
terjadi kawin silang yang terus-menerus maka nyaris tak diketahui lagi
perbedaan antara ayam aduan dari Laos dengan ayam bangkok dari Thailand.
Di Thailand dan Laos,ada beberapa nama penyabung patut
dicatat,seperti Vaj Kub,Xiong Cha Is dan kolonel Ly Xab.Pada 1975, ayam bangkok
milik Vaj Kub sempat merajai Nampang,arena adu ayam yang cukup bergengsi di
negeri PM Thaksin Sinawatra itu. Ayam yang bernama Bay itu merupakan salah satu
hasil tangan dingin Vaj Kub dalam melatih dan mencari bibit ayam aduan yang handal.
Kedigdayaan ayam-ayam hasil ternakan Vaj Kub berhasil
disaingi rekan sejawatnya dari kota Socra,Malaysia. Mereka dari negeri jiran
itu mampu menelurkan parent stock atau indukan unggul.Hanya saja pada generasi
berikutn ya,Mr.Thao Chai dari Thailand berhasil menumbangkan dominasi peternak
dari Malaysia.Mr.Thao memberi nama jagoan baru itu,Diamond atau Van Phet.
Thailand memang tak perlu diragukan lagi sebagai negara
penghasil ayam bangkok unggul. Malahan sektor ini sudah diakui sebagai penambah
devisa negeri gajah putih tersebut.Dari Thailand bisnis ayam aduan ini tak
hanya merambah kawasan Asia Tenggara saja,namun meluas ke Meksiko,Inggris dan
Amerika Serikat.
Ada kebiasaan yang berbeda antara sabung ayam di Thailand
dan negara kita. Di Thailand ayam yang bertarung tak diperbolehkan memakai taji
atau jalu. Alhasil,ayam yang diadu itu jarang ada yang sampai mati.
Kebalikannya di Indonesia,ayam aduan itu justru dibekali taji yang tajam. Taji
justru menjadi senjata pembunuh lawan di arena.
Di Indonesia,hobi mengadu ayam sudah lama dikenal,kira-kira
sejak dari zaman Kerajaan Majapahit. Kita juga mengenal beberapa cerita rakyat
yang melegenda soal adu ayam ini,seperti cerita Ciung Wanara (di daerah saya
ciamis),Kamandaka dan Cindelaras.Cerita rakyat itu berkaitan erat dengan kisah
sejarah dan petuah yang disampaikan secara turun-temurun.
Kota Tuban,Jawa Timur diyakini sebagai kota yang berperan
dalam perkembangan ayam aduan. Di sini,ayam bangkok pertama kali diperkenalkan
di negara kita. Tak ada keterangan yang bisa menyebutkan perihal siapa yang
pertama kali mengintroduksi ayam bangkok dari Thailand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar